A. Prinsip Bimbingan Konseling
Prinsip yang berasal dari asal kata ”
PRINSIPRA” yang artinya permulan dengan suatu cara tertentu melahirkan
hal-hal lain , yang keberadaanya tergantung dari pemula itu, prinsip ini
merupakan hasil perpaduan antara kajian teoritik dan teori lapangan
yang terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yang
dimaksudkan.
Prinsip bimbingan dan konseling
menguraikan tentang pokok - pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman
program pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti dalam
pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai
seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam
pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Prayitno mengatakan : ” Bahwa prinsip
merupaka hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan” jadi dari pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip - prinsip bimbingan dan
konseling merupakan pemaduan hasil - hasil teori dan praktik yang
dirumuskan dan dijadikan pedoman sekaligus dasar bagi penyelenggaraan
pelayanan.
Dalam memberikan layanan Bimbingan dan
Konseling di Sekolah ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
Prinsip-prinsip tersebut dikelompokan menjadi :
1. Prinsip Umum
a. Sikap dan tingkah laku seseorang merupakan refleksi dari kepribadian seseorang
b. Layanan Bimbingan dan Konseling yang berhasil diawali dengan telaah kebutuhan dan kesulitan individu
c. Bimbingan dan Konseling adalah
bantuan yang pada akhirnya klien dapat memecahkan masalahnya sendiri
dengan kemampuaannya sendiri
d. Dalam proses Bimbingan dan
Konseling, klien harus aktif, dinamis, banyak ide, sehingga proses
Bimbingan dan Konseling berpusat pada klien
e. Apabila permasalahan individu tidak dapat ditangani oleh petugas Bimbingan dan Konseling, maka diperlukan reveral
f. Program Bimbingan dan Konseling tidak boleh bertentangan dengan program pendidikan
g. Petugas Bimbingan dan Konseling hendaknya memiliki kemampuan professional sebagai konselor
h. Dalam program Bimbingan dan Konseling hendaknya dilakukan evaluasi secara terprogram untuk mengetahui keberhasilannya.
2. Prinsip yang berhubungan dengan sasaran Bimbingan dan Konseling.
Sasaran layanan Bimbingan dan Konseling
adalah klien. Agar berhasil, layanan Bimbingan dan Konseling perlu
memperhatikan beberapa prinsip, antara lain :
a. Bimbingan dan Konseling melayani semua siswa tanpa pandang bulu
b. Program Bimbingan dan Konseling berpusat pada siswa
c. Bimbingan dan Konseling harus menjangkau keunikan individu
d. Layanan Bimbingan dan Konseling harus berdasar perkembangan individu
e. Dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling harus dipahami mengenai kesamaan dan perbedaan setiap individu
3. Prinsip yang berkaitan dengan petugas Bimbingan dan Konseling
a. Petugas Bimbingan dan Konseling melakukan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing
b. Petugas Bimbingan dan Konseling dipilih berdasar kualifikasi kemampuan dan minat
c. Petugas Bimbingan dan Konseling pada dasarnya perlu mendapat kesempatan untuk meningkatkan dan mengembangkan diri
d. Petugas Bimbingan dan Konseling perlu mendasarkan diri atas data-data yang valid dari klien
e. Petugas Bimbingan dan Konseling harus menjaga kerahasiaan pribadi kliennya
f. Petugas Bimbingan dan Konseling
perlu memperhatikan hasil-hasil penelitian bimbingan dalam rangka
pengembangan kurikulum di sekolah.
4. Prinsip-prinsip konseling
a. Konseling merupakan alat yang sangat penting dalam keseluruhan program bimbingan
b. Dalam konseling terlibat dua individu, konselor dan klien,
c. Interview merupakan media dalam proses konseling,
d. Konseling menitik beratkan masalah sikap dan mental,
e. Konseling menitik beratkan penghayatan emosional dari pada intelektual,
f. Konseling terjadi dalam suatu jalinan hubungan khas antara konselor dan klien,
g. Konseling dilakukan oleh orang yang memiliki kualifikasi professional tertentu,
h. Tujuan konseling, agar individu :
1) Memperoleh pemahaman diri (self knowledge)
2) Mampu menerima dirinya sendiri (self confidence)
3) Mampu mengarahkan dirinya sendiri (self direction)
4) Mampu menemukan dirinya sendiri
5) Mampu menghindarkan diri dari kecemasan
6) Mampu mengaktualisasi dirinya sendiri (self actualitation)
7) Mampu memecahkan masalahnya sendiri (self solution)
8) Mampu menghayati kebahagiaan hidupnya.
B. Sifat Bimbingan dan Konseling.
Beberapa ahli mengatakan adanya perbedaan
antara pengertian sifat dan fungsi, namun tak sedikit ahli yang
mengatakan bahwa sifat dan fungsi tidak ada perbedaan yang tajam.
Pengertian sifat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, disebutkan antara lain :
- Peri keadilan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu (benda, orang, dsb.).
- Ciri khas yang ada pada sesuatu (untuk membedakan dari yang lain).
- Dasar watak (dibawa sejak lahir), tabiat.
Sedangkan fungsi merupakan bagian utama
dari cabang kerja yang selanjutnya terbagi menjadi aktivitas. Menurut Nurihsan A. J. dan Sudianto A. sifat
dan fungsi dalam Bimbingan dan Konseling selalu berurutan atau
bersanding.
5 macam sifat Bimbingan dan Konseling
1. Pencegahan.
Bimbingan dan Konseling berusaha mencegah
siswa dari berbagai masalah yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu,
menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu dalam
proses perkembangannya.
2. Penyembuhan.
Bimbingan dan Konseling diusahakan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa.
3. Perbaikan
Bimbingan dan Konseling hendaknya
memperbaiki kondisi siswa dari permasalahan yang dihadapinya sehingga
dapat berkembang secara optimal.
4. Pemeliharaan.
Bimbingan dan Konseling bersifat memelihara kondisi individu yang sudah baik agar tetap baik.
5. Pengembangan.
Bimbingan dan Konseling bersifat
mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif individu dalam rangka
perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar