A. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Sebagaimana diuraikan di muka bahwa
fungsi merupakan bagian utama dari cabang kerja yang selanjutnya terbagi
menjadi aktivitas. Dengan demikian yang dimaksud dengan fungsi
Bimbingan Konseling adalah hal-hal yang terkait dengan aktivitas yang
dilakukan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Menurut para ahli Bimbingan dan Konseling itu diungkapkan sebagai berikut.
1. Menurut Priyatno dan Amati E. (2004: 194) menyebutkan bahwa fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah :
a. Fungsi pemahaman,
b. Fungsi pencegahan,
c. Fungsi pengentasan,
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan,
2. Menurut Nurihsan A.J. (2006: 8-9) menyebutkan bahwa Bimbingan Konseling minimal mempunyai 4 fungsi :
a. Fungsi pengembangan,
b. Fungsi penyaluran,
c. Fungsi adaptasi,
d. Fungsi penyesuaian,
3. Menurut Tohirin menyebutkan bahwa
penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling khususnya di sekolah atau
madrasah memiliki 9 fungsi :
a. Fungsi pencegahan (preventif),
b. Fungsi pemahaman,
c. Fungsi pengentasan,
d. Fungsi pemeliharaan,
e. Fungsi penyaluran,
f. Fungsi penyesuaian,
g. Fungsi pengembangan,
h. Fungsi perbaikan,
i. Fungsi advokasi,
Berikut penjelasan secara singkat tentang fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah dari pendapat Nurihsan A.J.
1. Fungsi pemahaman.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai
dengan kepentingan pengembangan siswa.
2. Fungsi penyaluran.
Adalah dapat membantu siswa dalam memilih
jurusan, jenis sekolah, ataupun pekerjaan yang sesuai dengan minat,
bakat, dan ciri kepribadian lainnya.
3. Fungsi adaptasi.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling
dalam hal membantu petugas-petugas di sekolah khususnya guru untuk
mengadaptasikan program pendidikan dengan minat kemampuan, kebutuhan
peserta didik.
4. Fungsi penyesuaian.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam rangka membantu siswa untuk memperoleh kemajuan dan berkembang secara optimal.
Bimbingan dan Konseling diarahkan pada
terselenggaranya dan terpenuhinya keperluan akan bantuan dalam hal
pendekatan, informasi dan orientasi, konsultasi dan komunikasi kepada
siswa dan pihak-pihak yang berkepentingan.
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling.
Menurut Marbun, tujuan
merupakan hasil akhir yang ditentukan agar dicapai dalam waktu tertentu
oleh perusahaan, organisasi atau orang yang dibebani tanggung jawab
untuk itu.
Demikian pula, dalam Bimbingan dan
Konseling di sekolah, khususnya sekolah dasar (SD) juga memiliki tujuan
yang akan dicapai. Di bawah ini disampaikan beberapa pendapat ahli
berkaitan dengan tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah sebagai
berikut.
1.Menurut Nurihsan A.J. (2006)
membedakan antara tujuan Bimbingan dan tujuan Konseling. Tujuan layanan
bimbingan dijelaskan Nurihsan agar individu dapat :
a. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier, serta kehidupan pada masa yang akan datang
b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin
c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerjanya
d. Mengatasi hambatan serta
kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat ataupun lingkungan kerja Adapun tujuan konseling pada umumnya dan
di sekolah pada khususnya menurut Shertzer dan Stone sebagai berikut :
a. Mengadakan perubahan perilaku pada klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan,
b. Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif,
c. Penyelesaian masalah,
d. Mencapai keefektifan pribadi,
e. Mendorong individu mampu mengambil keputusan yang penting bagi dirinya.
2. Menurut Fakih A.R. tujuan Bimbingan dan Konseling Islami adalah sebagai berikut :
a. Tujuan umum : membantu individu
mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
b. Tujuan khusus :
1) Membantu individu agar tidak menghadapi masalah.
2) Membantu individu mengatasi masalah yang dihadapinya.
3) Membantu individu memelihara dan
mengembangkan situasi dan kondisi yang baik/yang telah baik agar tetap
baik/ menjadi lebih baik, sehingga tidak menjadi sumber masalah bagi
dirinya dan orang lain.
3. Menurut Nurihsan A.J. dan
Sudianto tujuan Bimbingan dan Konseling adalah membantu
idividu dalam mencapai :
a. Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan
b. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat
c. Hidup bersama dengan individu-individu lain
d. Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.
Selanjutnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapat kesempatan untuk :
1. Mengenal dan melaksanakan tujuan hidupnya serta merumuskan rencana hidup yang didasarkan atas tujuan itu
2. Mengenal dan memahami kebutuhannya secara realistik
3. Mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesuliatan sendiri
4. Mengenal dan mengembangkan kemampuannya secara optimal
5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan pribadi dan untuk kepentingan umum dalam kehidupan bersama
6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan di dalam lingkungannya
7. Mengembangkan segala yang
dimilikinya secara tepat dan teratur, sesuai dengan tugas
perkembangannya sampai batas optimal.
Kemudian apabila ditinjau dari pihak peserta didik, tujuan Bimbingan dan Konseling ialah agar mereka dapat :
1. Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin
2. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
3. Mengatasi kesulitan dalam
memahami lingkungannya yang meliputi lingkungan sekolah, khususnya SD,
keluarga, pekerjaan, sosial ekonomi dan kebudayaan
4. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalahnya
5. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat dan bakatnya, dalam bidang pendidikan dan pekerjaan
6. Memperoleh bantuan secara tepat
dari pihak-pihak di luar SD untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang
tidak dapat dipecahkan di SD tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar